Media : Spidol di atas kertas kemudian disentuh potosop dan koreldraw |
Jumat, 20 Juli 2012
DEAD ALLEY "Kata Adalah Senjata" - Juli 2012
Dead Alley adalah band thrash/hardcore/punk dari Semarang. "Kata Adalah Senjata", salah satu lagu dari mereka, membuat saya pengen bikin sebuah gambar yang dapat merepresentasikan lagu tersebut. Hasil yang saya posting memang tidak maksimal, mengingat tiadanya scanner di sekitar saya, maka hasil gambar saya ambil dengan kamera dari hape blekberi, dan diakhiri dengan sedikit editan di potosop dan koreldrow.
Kamis, 19 Juli 2012
Makna yang akan membakar angkasa raya
"Dan aku akan mempertemukan senjata dengan makna, agar mereka terbuai hingga senjata menjadi raga dari makna. Dan makna itu akan membakar angkasa raya." - Marlinda
Mbak Mar |
Tanpa sengaja, -atau dengan sengaja deh kayanya-, saya membaca tulisan dari blog seorang bernama Marlinda, dan sok heboh sendiri dengan penggalan tulisan diatas. Perasaan "melawan" dari Mbak Mar sangat memuncak di tulisan ini tanpa mengurangi ke-manusiawian-nya, mengingat penggalan "mereka terbuai" adalah sebuah hal yang naluriah, lumrah, tapi butut pisan. Terbuai, terlena, adalah kehilangan kesadaran manusianya akan hidup dan hasrat kehidupannya. Sementara senjata, mungkin bagi penulis adalah apapun, seperti kata penyair/penyanyi Ani Difranco, "Every tool is a weapon if you hold it right".
Nah, kalo ini penduduk Guadalkanal, Solomon yang bawa senjata |
Mempertemukannya dengan sebuah makna, sebuah arti, adalah luapan hasrat mbak Mar untuk merepresentasikan persetubuhan makna tadi menjadi substansi dari senjata yang dapat meruntuhkan apapun ketika manusia mulai tercerabut dari kemanusiaannya, dan menjadi "terbuai" tadi. Dalam segala hal bahkan. Kalimat terakhir dari petikan di atas, "Dan makna itu akan membakar angkasa raya", mungkin dimaksudkan penulis bahwa substansi yang telah dipersenjatai tadi akan sakseis berhasil nguburin segala hal yang telah mengubur hasrat dan kehendak bebas sebagai manusia, setelah keterbuaian tadi terjadi. Gituh ceritanya.
Rabu, 18 Juli 2012
5 (lima) hantu lokal terpopuler versi YMYS
Waktu menulis ini, saya sedang berada di kamar kos saya dengan pintu terbuka pada pukul 2.21 dini hari. Dan kebetulan, sebelah -persis- kosan itu adalah sebuah pemakaman. Entah, berhubungan tidak, tiba-tiba pengen bikin yang kaya ginian. Coba deh, simak. Sepakat tidak sepakat, ya Domestik Doktrin.
5. Suster Ngesot
Ngesot aja susah, apalagi ngejar. |
4. Tuyul
Tuyul nggak selalu berujud orang kerdil dan botak kok |
Apa sih istimewanya tuyul selain nyebelin ? Oke, tukang ngambilin uang yang kita nggak pernah tau kapan dia ngambilnya. Pas buka dompet, tiba-tiba selembar seratus rebuan raib !. Gosipnya, tuyul cuman bisa ngambil satu lembaran aja, bener gak sih ? Mungkin kadang yang disimpen di dompet itu kartu ATM, kartu debit, kartu kredit gitu aja. Tenang, tuyul gak pernah tau cara masukin pin di atm kok. Dompet mah simpen aja receh-receh seribu ato duaribuan aja. Aman. Cuman, yang perlu kalian tau, gambaran tuyul nggak selalu anak kecil atau kerdil dengan pala botak yang bikin kita pengen jitakin kepalanya.
3. Pocong
Ini yang oldschool, dikuburnya udah lumayan lama |
Pocong pada ditakutin karena itu adalah manifestasi dari orang yang udah mati, terus idup lagi dengan kostum penguburan dengan kain kafan. Selebihnya, wajah pocong yang kadang tidak wajar, rusak, berbelatung adalah buat pocong yang udah dikubur lama, kalo masih ada gulungan kapas di hidung, dipastikan itu adalah pocong yang masih baru. Lompat-lompat aja mereka bisanya. Jadi, seperti halnya suster ngesot, mereka juga nggak akan bisa ngejar Usain Bolt.
2. Genderuwo
Kira-kira gini gambarannya deh, malu difoto sih dia |
Wah kalo genderuwo lebih nonjolin tampilan dan kelebihan fisiknya buat nakutin orang. Badannya yang sangat terlihat "tough guy", bikin susah kalo mesti bertarung ama dia. Dan bulunya yang lebat-lebat itu memberi kesan kalo dia nggak pernah datengin perawatan kulit dan wajah. Kuku-kukunya juga nggak kerawat kok, panjang-panjang. Sekali-kai gunting kuku napa sih ya, biar kalo garuk-garuk enakan dikit. Kalo kata orang yang lagi ceng-cengan nih, "udah item, jelek, buluan, idup lagi !"
1. Kuntilanak
Foto kuntilanak ini yang paling klasik ! |
Ini dia perujudan hantu paling cihuy versi YMYS. Siapa orang juga setuju lah, mengingat yang tiba-tiba liat dia nongkrong di pohon dan cekikikan, dengan suara yang menyayat-nyayat. Dari Suzanna atau Julie Estelle yang cakep aja kalo di make-up in kuntilanak juga menjijikkan. Muka belepetan, mata melotot, kadang merah kadang putih, dan punya kelebihan ngejar korban ! Dengan kemampuannya terbang dari tongkrongannya dari atas pohon dan melesat cepat, Usain Bolt kayanya sekarang bakal menyerah. Fakk ! dia juga suka nangkring di atas lemari, tiba-tiba jalan di jalanan yang sepi, pokoknya skillnya paling komplit deh. YMYS memilih kuntilanak sebagai hantu yang paling trendi, dan kita tempatin di peringkat pertama !
Senin, 16 Juli 2012
Sambil naek becak dari stasiun tawang
Tidak sengaja, jeprat-jepret pake kamera hape blekberi gemini saya
sewaktu perjalanan dari stasiun tawang, Semarang sambil naek becak. Faktor cahaya yang sangat mendukung sih kata si Ajom. Apapun lah, lumayan keren
juga -kata saya sih-, kata kamu juga yak pasti ? :D
Ayo mulai berlari !
"Saya nggak berharap kok berat badan jadi turun, terus perut
buncit saya jadi rata, hanya berharap ada "balancing"
dalam pola hidup saya, yang -menurut saya pribadi- tidak sehat." - YMYS
Sabuga Hardcore |
Serius. Sejak tahun 2010, setelah terakhir mengikuti kegiatan latihan salah satu agen beladiri terkemuka di kota Bandung, aku tidak pernah lagi berolahraga. Dalam artian berolahraga kaya yang orang bilang lho. Kalo olahraga itu angkat-angkat barang, naik-turun tangga, itu mah sering. Cuma sekali ding sekitar pertengahan 2011, seingat saya diajakin futsal sama Robot bareng anak-anak "Rude Bois Futsal Foundation", dan ya itu saya cuma maen oper bola, lari-lari dikit, dan lebih sering menjaga gawang, dan itu gak banyak gerak. Itu juga cuma sekali ikutan.
Rudebois Futsal Foundation |
Kurun waktu 2011 adalah yang terparah dalam karier berolahraga saya. Bahkan untuk berjalan ke tempat yang sekiranya dekat untuk dijangkau, saya males buat jalan. Kadang naek motor, kadang naek mobil, kadang naek angkutan umum, tinggal duduk, sampai. Pokoknya nggak ada olahraga-olahraganya deh !
Bahkan buat nuntun motor mogok kayagini, saya udah kecapean |
Berat bedan saya membengkak dalam kurun waktu itu, dari sekitar 68 kilogram-an, menjadi 82 kilogram pada awal 2012. Perut yang membuncit, bahkan membuat sekedar menalikan tali sepatu sangat susah, karena harus membungkuk, dan itu tertahan perut. Ditambah konsumsi kalori yang berlebihan, karbohidrat terutama, membuat badan saya terus membengkak, dan saya pikir ini akan sangat berpengaruh dengan masalah kesehatan saya, sekarang dan kelak. Dan benar saja, untuk sekedar berjalan karena ban motor bocor atau kehabisan bensin, saya udah ngos-ngosan. Nafas saya seperti habis, jantung berdetak sangat cepat, dan mata berkunang-kunang.
Beruntung "dilatih" joging ama dua orang ini |
Untung saya bertemu dua mahluk bejat bernama Dhany dan Ade, yang secara kebetulan berjumpa di gigs rangkaian tur band swedia, Eskatologia di Kafe Karamba. Ngobrol sana-sini, akhirnya kita bersepakat untuk melakukan joging ringan di Sabuga besok sorenya. Saya langsung mengiyakan, mengingat niat saya untuk memulai berolahraga semakin kuat, terutama olahraga kardio yang -katanya- dapat membuat tubuh manfaatin oksigen lebih maksimal. Saya memilih berolahraga di sore hari, karena asupan kalori menjadi energi untuk berolahraga di sore hari lebih banyak daripada di pagi hari, yang selain masih ngantuk, juga belum banyak mendapat asupan kalori yang menyebabkan mudah lelah.
Sore hari di Sabuga |
Esok sore harinya, kita bertemu di Sabuga, sekitar pukul 4 sorean lah, waktu yang pas buat berlari ringan. Saya sempat khawatir -banget- mengingat olahraga kardio yang melibatkan kerja lebih jantung dan paru-paru seperti berjalan jauh, joging, dan futsal bisa membuat hal yang saya jelaskan diatas terjadi. Nafas tersengal-sengal, jantung berdetak sangat cepat, dan berkunang-kunang.
Saya memulainya dengan sangat pelan-pelan, berjalan sangat santai mengitari lapangan Sabuga, sambil mencoba mempraktikkan teknik bernafas yang diajarkan oleh teman saya waktu kuliah sewaktu berjalan atau berlalri, Firmanda. Berbekal ilmu itu, meskipun tertinggal beberapa lap oleh Dhany dan Ade, -yang sepertinya telah terbiasa joging-, saya berjalan sambil mengatur nafas secara konstan. Tanpa pemanasan, saya lalu berjalan berkeliling sebanyak 2 (dua) kali putaran, dilanjutkan lari ringan 1 (satu) kali putaran. Awal yang cukup bagus, karena saya tidak merasakan apa yang saya khawatirkan sebelumnya.
Trek lari stadion Sriwedari, Solo |
Besoknya saya berada di Solo. Sore itu, saya memutuskan untuk kembali memulai berlari ringan mengelilingi trek lari stadion legendaris di Solo, Stadion Sriwedari, selama kurang lebih 20 (Dua puluh) menit. Peningkatan lagi, bahkan cukup pesat. Saya bahkan tidak merasakan ngos-ngosan berlebihan. Sambil iseng-iseng mengambil foto stadion legendaris itu, saya terus berlari-lari kecil, kadang sedikit melakukan sprint di trek lurus.
Nggak berharap kaya gini juga kok |
Saya
nggak terlalu berharap kok berat badan saya turun, terus perut buncit
saya jadi rata atau six-pack, cuman saya berharap ada "balancing" dalam
pola hidup saya, yang menurut saya pribadi, tidak sehat. Tidur nggak
teratur, makan nggak teratur, kopi, konsumsi gula, soft drink, dan
sebagainya. Semoga bisa terus meng-kontinyuitas-kan joging, dan membuat
keadaan dan kesehatan tubuh saya jadi "balance". Itu aja kok.
OUT OF FOCUS - Juli 2012
Desain logo untuk Out Of Focus. Out Of Focus adalah sebuah kolektif kecil yang berupaya
mengaplikasikan etos kerja kemandirian dalam kebersamaan dalam mengelola
pendistribusian dokumentasi, juga merilis rekaman-rekaman musik, terutama rilisan musik band yang juga
mengerjakan produksi musiknya dengan etos kerja kemandirian juga. (Baca: Do-it-yourself).
Media : Spidol di atas kertas |
OUT OF FOCUS Label & distribution
OUT OF FOCUS Label & distribution |
Out Of Focus (Selanjutnya disebut OOF saja -YMYS), adalah sebuah kolektif kecil yang berupaya mengaplikasikan etos kerja kemandirian dalam kebersamaan dalam mengelola pendistribusian dokumentasi, terutama rilisan musik band yang juga mengerjakan produksi musiknya dengan etos kerja kemandirian juga, meskipun tidak menutup kemungkinan kita juga akan mendistribusikan rilisan band di luar cara kerja itu (baca: D.I.Y).
Sony |
Awalnya adalah seorang scenester yang cukup involve di scene hardcore/punk bernama Sony yang rajin berkorespondensi dan berkomunikasi dengan scene hardcore/punk dari luar kota, bahkan luar negeri yang berinisiasi menjalankan OOF ini dibantu oleh kekasihnya. Seiring waktu berjalan, seorang ninja hitam bernama YMYS, -kebetulan dulu bergabung dalam sebuah organisasi terlarang yang bernama Get In The Ring- yang juga memiliki pengerjaan pendistribusian stuffs hardcore/punk, sepakat untuk mengajak bekerja sama, mengingat YMYS ini berwajah tampan. Dengan maksud pengelolaan manajerial yang lebih tertata, kemudian bergabunglah Poppy, adik kandung dari Sony, yang menggemari film serial Korea.
"Hidup lapakan, lawan distro trendi !" |
Dari slogan "Hidup Lapak Anti Distro Trendi" OOF lalu bergerak. OOF mudah ditemui di lapakan gigs demi gigs hardcore/punk, dan -mungkin bohong- di Dago Car Free Day. Disana kalian akan mendapatkan rilisan musik dari band-band lawas sampai terbaru. Dari CD, kaset, sampai beberapa vinyl. Dalam melakukan aksinya, mereka sering berkongsi dengan sebuah kolektif merchandise baju "Counter Culture", sebuah upaya penggalangan basis ekonomi alternatif, dengan etos kerja kemandirian juga.
Selain mendistribusikan rilisan band-band hardcore/punk, OOF juga bergerak di bidang merilis dokumentasi karya musik, dengan proyek yang akan dirilis dalam waktu dekat ini adalah "4 way split" bertajuk "Total Spunktazzztic". Berisikan band-band yang menakjubkan, yaitu Dead Alley, Senjata Rahasia, We The People !, dan True Love.
OOF menerima jual-beli secara langsung, (CD/tape versus uang) maupun barter. Berharap etos kerja kemandirian dalam kebersamaan ini terus berlangsung, OOF membuka lebar-lebar, selebar-lebarnya segala bentuk komunikasi dalam memperkuat jaringan pertemanan di manapun kalian berada. OOF bisa dikontak melalui Sony di 085794421957 atau YMYS di @PatonYMYS di twitter. Ya, begitulah.
Kamis, 12 Juli 2012
Maafin Mawar yah..
Mawar akhirnya berpelukan dengan Marwan. |
Beberapa bulan yang lalu, pertengahan Mei tepatnya, -dimana lagi rame-ramenya "selebrasi" beberapa peristiwa penting tahun 1998-, saya sempet ngetwit tentang si Mawar. Bukan Mawar yang diculik oleh Marwan di iklan XL, tapi sebuah agen-sangat-sikret yang seneng banget ngajak jalan-jalan aktifis-aktifis "pro-dem" yang gaul di tahun 1997an -saya sendiri males dengan istilah "pro-dem", tapi ya gimana lagi, adanya itu kok yang gampang. -, tapi geng Mawar ini kalo udah ngajakin mereka jalan-jalan, nggak mau nganterin pulang. Itu susahnya. Mana keberadaan teknologi kaya hape waktu itu belum se-eksis sekarang.
Tercatat, 23 (dua pulu tiga) anak gaul prodem waktu itu diajakin jalan-jalan entah kemana dan nggak mungkin diajakin karaoke. Oiyah, geng Mawar ini ngajakin hang-out aktifis prodem waktu itu dalam tiga waktu yang berbeda. Pertama, waktu menjelang Pemilihan Umum 1997, terus beberapa waktu menjelang sidang MPR 1998, dan beberapa waktu pas (Alm.) Pak Harto ngundurin diri dari jabatannya. Apa sih jabatan Pak Harto waktu itu ?
Nah, dari 23 anak gaul prodem yang dibawa jalan-jalan entah kemana itu, satu orang ditemukan tidak lagi bernyawa, dengan -kata vhrmedia.com- posisi tangan diikat di pohon, bahu kiri tembus tertembak peluru, tangan kanannya tepat berada di tengah dada dan menahan darah. Perutnya sobek hingga hati dan ususnya yang sobek terlihat pemirsa!. Dia bernama Leonardus Nugroho Iskandar, dengan nama gaulnya Gilang, aktifis Solidaritas Mahasiswa Peduli Rakyat (SMPR) yang ditemukan jasadnya di kawasan hutan di daerah Magetan, Jawa Timur, Mei 1998.
Ibunda Gilang, Budiarti, membawa foto Gilang |
Dari situs kompasiana.com, mengutip kesaksian para korban, Goenawan Mohammad menulis, salah satu korban penculikan bernama Nezar Patria pernah
menggambarkan bagaimana tentara Soeharto menganiaya mereka. Satu ketika
ketika diinterogasi, kepalanya dijungkirkan. Listrik pun menyengat dari
paha sampai dada. ”Allahu akbar!” jeritnya. Tapi mulutnya diinjak. Darah
mengucur lagi. Satu setruman di dada membuat napasnya putus.
Tersengal-sengal. Lain lagi dengan Andi Arief, aktivis Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk
Demokrasi (SMID), diculik di Lampung dan dibawa ke Jakarta. Sejak
tanggal 28 Maret sampai 7 April 1998, mata Andi ditutup, tangan dan
kakinya diborgol ganda, borgolnya dua. Bahkan salah satu borgol
diikatkan ke kaki meja. Sehingga Andi tidak bisa melakukan aktivitas
apa-apa, tidak bisa mandi dan tidak bisa shalat. Sementara untuk makan Andi disuapi. Untuk buang air kecil,
disediakan kaleng. Di sela-sela itu, Andi diteror mentalnya. Di
bagian tubuhnya sering ditempelkan sejumlah pistol dan diperkirakan ada
delapan pistol yang ditempelkan ke tubuh Andi. Setelah tujuh belas hari
penyekapan, para penculik “meletakkan” Andi Arief di Mabes Polri.
Temuan KONTRAS, (cari singkatannya sendiri, kepanjangan nulisnya -YMYS), 23 anak gaul prodem yang dihilangkan paksa tersebut, 9 (sembilan) orang telah dipulangin dengan kondisi yang -tentu saja- tidak oke. Sementara 13 (tiga belas) jiwa tidak diketahui keberadaannya hingga saat saya mengetik di keyboard merk SPC ini sambil minum teh botol. Krezi !!. Salah satunya adalah aktifis yang juga seorang seniman yang aktif di Jaringan Kerja Kesenian Rakyat, Widji Thukul dengan karya-karya puisinya yang lebih menakutkan penguasa kala itu dibanding lirik-lirik band punk lokal waktu itu.
Widji Thukul |
Mungkin tengah malam dini
Mungkin subuh hari
Pasti dan mungkin
Tapi jangan kau tunggu " - Widji Thukul
Geng Mawar sendiri adalah tim yang sangat-sikret karena beroperasi dengan metode "hitam". Dalam satuan khusus ini terdapat cowok-cowok trendi rambut-cepak-badan-tegap dari baret merah, tapi bukan liverpudlian, mentang-mentang merah. Agen dari grup IV korps baret merah ini masih aja nyisain misteri seputar hierarki strukturalnya dan ninggalin pengakuan 'inisiatif oknum' di persidangan ampe teh botol saya habis sekarang.
Tim Mawar Dalam Persidangan Mahkamah Militer |
Gosipnya nih, tim ini dibentuk atas inisiatif 11 (sebelas) "oknum" dalam tubuh baret merah, dengan dalih bahwa kegiatan operasi penculikan aktivis tersebut merupakan inisiatifnya pribadi berdasarkan hati nurani untuk menjaga keamanan nasional dari kelompok-kelompok radikal. Keren banget hati nuraninya pemirsa !. Dikomandani oleh Mayor (Inf) Bambang Kristiono, Wakil komandan Kapten (Inf) F.S Multhazar dan 9 (sembilan) kapten-kapten dan serka-serka dalam tubuh kopassus. Agen rahasia ini melakukan tugasnya dengan sangat rapi, keren, yahud, ciamik, dan hampir tanpa tersentuh publikasi media pada waktu itu. Ya iyalah, media massa mana juga yang berani ngutak-atik hal-hal kayagitu pada masa itu.
Ketika masa-masa Pak Harto udahan, hal-hal kaya ginian terungkap, meskipun nggak tau bener-nggaknya. Media massa bung, teteplah perpanjangan tangan tiran, sebebas-bebasnya mereka mengangkat berita. Nah, singkat cerita, Tim Mawar akhirnya dihadapkan pada mahkamah militer, dengan hasil yang cukup mengecewakan. Majelis Mahmilti akhirnya memvonis komandan Tim Mawar, Mayor (Inf) Bambang Kristiono, dihukum 22 bulan penjara dan dipecat dari dinas ABRI/TNI AD. Wakil komandan tim mawar, Kapten (Inf) FS Multazar 20 bulan penjara dan dipecat dari dinas ABRI/TNI AD. Geng Mawar yang lain mendapat hukuman yang bervariatif, mulai 20 bulan penjara, 16 bulan penjara, sampai serka-serka dan sertu 12 bulan penjara.
Struktural hierarki tim mawar inilah yang sampai saya buka teh kotak sekarang ini masih menjadi misteri. Secara hierarki, apalagi dalam kesatuan militer, operasi kayagitu harusnya diketahui oleh atasan yang paling atas. Urutannya begini pemirsa: Tim mawar yang dikomandanin Bambang Kristiono, ngasi laporan ke Kol. Chairawan sebagai Dan Grup IV Kopassus, terus diatasnya ada Mayjen Muchdi PR (Dan Kopassus), terus diatasnya lagi ada Letjen Prabowo Subiyanto (Pangkostrad), dan paling atas adalah Panglima ABRI, Bung Wiranto.
"Tidak mungkin Prabowo, Muchdi dan Chairawan tidak tahu. Prosedur operasinya sudah jelas kok. Sudah seharunya ketiganya diadili. Sebab tanggung jawab pasukan ada di pundak komandan. Pengadilan terhadap para prajurit Kopassus ini sudah kehilangan arti," kata sumber SiaR.
Muchdi, kamu tau deh harusnya. |
Ah, woles aja kali. |
Nah, dengan masih mengganjalnya penyelesaian kasus Mawar, orang-orang yang dianggap paling bertanggung jawab disini woles aja tuh. Prabowo, yang menganggap dirinya hanya korban karena dirinya waktu itu hanyalah tentara yang melaksanakan tugas atasan, kini mempunyai kendaraan bernama Partai Gerakan Indonesia Raya dengan anggota dewan pembinanya adalah Haryanto Taslam, salah satu korban penculikan tim Mawar. Prabowo pun siap maju sebagai calon presiden negara ini bergandengan dengan rivalnya yang waktu itu "merusak stabilitas politik" karena menolak PDI yang sah, dan membentuk "Mega-Bintang" untuk mengorganisir pendukungnya menolak untuk memilih PDI pimpinan Suryadi. Ya, siapa lagi kalau bukan Megawati binti Soekarno. Peristiwa 27 Juli udah dilupain kayanya, marilah bergandengan tangan kawan !
Ce-es dong sekarang kita ! |
Geje ah.
"Slamat tinggal semua kenangan, slamat tinggal kesedihan ..." - Sendiri, The Adams.
Selasa, 10 Juli 2012
5 (lima) Aktris Wanita Angkatan Kekinian Terbaik Versi YMYS
Daripada blog kosong nggak ada postingan baru, mending kita menyeleksi pemain 5 (lima) aktris wanita terbaik di negeri ini, tentu saja, -maaf- angkatan Christine Hakim, Eva Arnaz, atau Suzanna tidak masuk. Apa jadi ya? "Angkatan kekinian ?". Bolehlah kalian anggap gitu. Ini dia, 5 (lima) aktris wanita angkatan kekinian, dengan tidak mengurangi rasa hormatku kepada Dian Sastrowardoyo.
5. Atiqah Hasiholan
Perannya yang sungguh menawan dalam "Ruma Maida" menggetarkan hati saya. Filmnya tidak begitu bagus, dan malah menimbulkan kegundahan di hatiku, karena ceritanya yang nggak banget. Awalnya lumayan sih, tapi kok lama-lama jadi kaya berasa film detektif yah? Sudahlah, lupakan film itu, disini aku juga akan memberikan aplaus buat Atiqah Hasiholan yang berperan sungguh canggih di "Jamila Dan Sang Presiden". Berperan sebagai seorang pelacur dan kemudian ter-"depressed" di dalem penjara, dia dapet menunaikan ibadahnya dengan baik di film ini.
4. Raihaanun
Gak pantes kan kalo dia udah punya suami dan anak ? |
Saya kecewa setelah tau kalo dia itu istrinya Teddy Soeriaatmadja, sutradara yang ngebikin "Ruma Maida", dan tentu saja membesarkan nama Raihaanun di film remake "Badai Pasti Berlalu", yang aslinya butut buatku. Karena kukirain dia masih single, nginget umur dan tampangnya. Tapi nggak bisa dijadiin acuan juga sih umur dan tampang. Disini perannya dalam film "Lovely Man" yang ngedapetin penghargaan dimana-mana patut diacungin jempol. Gestur dan gaya bicara dia di film ini sebagai seorang gadis lulusan pesantren sangat tertata dan sangat "nyantri". Coba liat adegan nangisnya dia di pinggir jalan di "Lovely Man", asli nggak akan bikin orang ngasih uang receh, tapi malah ngajakin dia buat nonton.
3. Tamara Tyasmara
Unyu dan suka lolipop |
Oke. Aku juga baru denger namanya waktu nonton film "7 Hati 7 Cinta 7 Wanita". Tapi gadis kelahiran 1995 ini sungguhlah mencuri perhatianku dibanding "senior-senior" di film tersebut seperti Christine Hakim, dan Marcela Zalianty. Kepolosan sebagai cewek SMP yang hamil, tapi belum nikah, terus dengan ke-unyu-annya dateng ke ginekolog, curhat dengan kecentilan dan keluguannya membuat kalian harus menyimak perannya di film ini. Filmnya sendiri, bolehlah aku angkatin jempol. Meskipun kabarnya film keduanya bertema klub bola yang sungguh menyebalkan, "Manchester United", tapi jempol satunya saya acungin buat Tamara Tyasmara, yang dalam perannya kali ini demen banget makan permen lolipop di banyak kesempatan. ABG, cakep, hamil, dan suka ngulum lolipop ! Kurang apa coba ?
2. Shareefa Daanish
Kebayang dikejar-kejar dia buat dikulitin ? |
Jejak kelamnya dalam film "Dara", salah satu segmen dari "Takut: Faces of Fear" bukannya ngebikin aku ketakutan. Tapi malah mendapat kepuasan dari peran dia disini. Dengan wajah yang 'dingin' tapi tanpa ninggalin kecentilannya, Shareefa beneran bikin perannya di "Dara" menjadi eloklah ! Senyum manisnya, tiba-tiba berubah jadi tukang pembunuh lalu motongin daging manusia, menjadi sangat brilian. Jangan berpikir ini tentang orientasi seksual 'sado-masokis', meskipun buat yang seneng 'sado-masokis' diduga bakal berlari pikirannya kesana. Kredit lebih layak juga dilayangkan buat "The Mo Brothers" sebagai sutradara film ini. Eniweis, Shareefa juga model di video klip "Hanya Kau"-nya The Adams juga ya ?
1. Saira Jihan
Jadi menyesal, waktu aktingnya yang apik sekali di film "Cin(T)a" jadi sungguh menggelikan di film "Madame X" yang nggak layak dapet penghargaan apa-apa. Maaf, bahkan tidak layak tonton malah. Aku nonton karena denger kabar Saira Jihan maen disini. Kalo di film "Cin(T)a", kalian mungkin tahu gimana kerennya dia beradu dialog panjang dengan lawan mainnya, Si siapa itu namanya ? Nah, itu. Jangan bandingin dengan dialog "Before Sunset" tapi ya, terlalu jauh. Tapi "battle" dialog dia dengan lawan maennya disini, dengan tanpa meninggalkan keanggunannya, nggak jadi yang keliatan emosi gitu maksudnya, sungguh cakep. Berharap dia mendapatkan peran lagi yang lebih layak, mengingat penampilannya di film pertamanya.
Sekian.
Me And Super Size Me
Poster "Super Size Me" |
Kalian sudah pernah menonton film "Super Size Me"?. Katanya, film tersebut banyak menyadarkan publik akan bahaya "junk food". Penasaran dengan banyaknya resensi film tersebut yang aku dapat dari berbagai sumber, ditambah beberapa teman sangat merekomendasikan untuk menontonnya, Akhirnya aku memutuskan untuk menonton "Super Size Me" tersebut bersama seorang teman.
Dan apa yang terjadi ? Alih-alih ketakutan dan jadi ogah makan "junk food", setelah menonton film tersebut, kita "terpana", "tersadar", dan langsung menuju ke resto dimana publik meyebutnya sebagai resto "junk food", dan dengan lahap memakan big mac, cola, dan french fries.
Buatku, ini sangatlah enak ! |
Jadi, kesimpulannya, film tersebut sangat-salah-sasaran kalau ditujukan kepada kita. Alhamdulillah, Big mac itu enak ! Berat badan saya boleh bertambah, oke. Tapi aku tidak mau "menjegal" hasrat dan kesenangan yang manusiawi. Buatku, Big mac dan bacang sama enaknya kok !.
Langganan:
Postingan (Atom)