Senin, 16 Juli 2012

Ayo mulai berlari !


"Saya nggak berharap kok berat badan jadi turun, terus perut buncit saya jadi rata, hanya berharap ada "balancing" dalam pola hidup saya, yang -menurut saya pribadi- tidak sehat." - YMYS


Sabuga Hardcore

Serius. Sejak tahun 2010, setelah terakhir mengikuti kegiatan latihan salah satu agen beladiri terkemuka di kota Bandung, aku tidak pernah lagi berolahraga. Dalam artian berolahraga kaya yang orang bilang lho. Kalo olahraga itu angkat-angkat barang, naik-turun tangga, itu mah sering. Cuma sekali ding sekitar pertengahan 2011, seingat saya diajakin futsal sama Robot bareng anak-anak "Rude Bois Futsal Foundation", dan ya itu saya cuma maen oper bola, lari-lari dikit, dan lebih sering menjaga gawang, dan itu gak banyak gerak. Itu juga cuma sekali ikutan.

Rudebois Futsal Foundation

Kurun waktu 2011 adalah yang terparah dalam karier berolahraga saya. Bahkan untuk berjalan ke tempat yang sekiranya dekat untuk dijangkau, saya males buat jalan. Kadang naek motor, kadang naek mobil, kadang naek angkutan umum, tinggal duduk, sampai. Pokoknya nggak ada olahraga-olahraganya deh ! 


Bahkan buat nuntun motor mogok kayagini, saya udah kecapean

Berat bedan saya membengkak dalam kurun waktu itu, dari sekitar 68 kilogram-an, menjadi 82 kilogram pada awal 2012. Perut yang membuncit, bahkan membuat sekedar menalikan tali sepatu sangat susah, karena harus membungkuk, dan itu tertahan perut. Ditambah konsumsi kalori yang berlebihan, karbohidrat terutama, membuat badan saya terus membengkak, dan saya pikir ini akan sangat berpengaruh dengan masalah kesehatan saya, sekarang dan kelak. Dan benar saja, untuk sekedar berjalan karena ban motor bocor atau kehabisan bensin, saya udah ngos-ngosan. Nafas saya seperti habis, jantung berdetak sangat cepat, dan mata berkunang-kunang. 


Beruntung "dilatih" joging ama dua orang ini

Untung saya bertemu dua mahluk bejat bernama Dhany dan Ade, yang secara kebetulan berjumpa di gigs rangkaian tur band swedia, Eskatologia di Kafe Karamba. Ngobrol sana-sini, akhirnya kita bersepakat untuk melakukan joging ringan di Sabuga besok sorenya. Saya langsung mengiyakan, mengingat niat saya untuk memulai berolahraga semakin kuat, terutama olahraga kardio yang -katanya- dapat membuat tubuh manfaatin oksigen lebih maksimal. Saya memilih berolahraga di sore hari, karena asupan kalori menjadi energi untuk berolahraga di sore hari lebih banyak daripada di pagi hari, yang selain masih ngantuk, juga belum banyak mendapat asupan kalori yang menyebabkan mudah lelah.

Sore hari di Sabuga

Esok sore harinya, kita bertemu di Sabuga, sekitar pukul 4 sorean lah, waktu yang pas buat berlari ringan. Saya sempat khawatir -banget- mengingat olahraga kardio yang melibatkan kerja lebih jantung dan paru-paru  seperti berjalan jauh, joging, dan futsal bisa membuat hal yang saya jelaskan diatas terjadi. Nafas tersengal-sengal, jantung berdetak sangat cepat, dan berkunang-kunang.

Saya memulainya dengan sangat pelan-pelan, berjalan sangat santai mengitari lapangan Sabuga, sambil mencoba mempraktikkan teknik bernafas yang diajarkan oleh teman saya waktu kuliah sewaktu berjalan atau berlalri, Firmanda. Berbekal ilmu itu, meskipun tertinggal beberapa lap oleh Dhany dan Ade, -yang sepertinya telah terbiasa joging-, saya berjalan sambil mengatur nafas secara konstan. Tanpa pemanasan, saya lalu berjalan berkeliling sebanyak 2 (dua) kali putaran, dilanjutkan lari ringan 1 (satu) kali putaran. Awal yang cukup bagus, karena saya tidak merasakan apa yang saya khawatirkan sebelumnya.

Trek lari stadion Sriwedari, Solo

Besoknya saya berada di Solo. Sore itu, saya memutuskan untuk kembali memulai berlari ringan mengelilingi trek lari stadion legendaris di Solo, Stadion Sriwedari, selama kurang lebih 20 (Dua puluh) menit. Peningkatan lagi, bahkan cukup pesat. Saya bahkan tidak merasakan ngos-ngosan berlebihan. Sambil iseng-iseng mengambil foto stadion legendaris itu, saya terus berlari-lari kecil, kadang sedikit melakukan sprint di trek lurus. 


Nggak berharap kaya gini juga kok

Saya nggak terlalu berharap kok berat badan saya turun, terus perut buncit saya jadi rata atau six-pack, cuman saya berharap ada "balancing" dalam pola hidup saya, yang menurut saya pribadi, tidak sehat. Tidur nggak teratur, makan nggak teratur, kopi, konsumsi gula, soft drink, dan sebagainya. Semoga bisa terus meng-kontinyuitas-kan joging, dan membuat keadaan dan kesehatan tubuh saya jadi "balance". Itu aja kok.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar